June 03, 2014

Kelompok: anggota tubuh "TELINGA"

Elsa Harum
Firdaus Sunardi
Rexi Pribadi Lukita
Risnawati
Siti aminah

kata yang berhubungan dengan telinga
1. Dengarkanlah wahai kekasihku Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari lirik lagu Ike Nurjannah yang berjudul selalu milikmu. Dari kalimat di atas tampak jelas sekali bahwa kata dengarkan berhubungan dengan telinga, karena telinga berfungsi untuk mendengar.
2. Langit tak mendengar Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari judul lagu peterpan, dari contoh tersebut tampak jelas sekali pada kata “mendengar” berhubungan dengan telinga yang berfungsi untuk mendengar.
3. Bisik-bisik tetangga kini mulai terdengar selalu di telinga Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari lirik lagu yang berjudul bisik-bisik tetangga yang dipopulerkan oleh Elvy Sukaesih, dari contoh tersebut tampak jelas bahwa pada kata bisik-bisik dan kata terdengar.
4. Dengar laraku, suara hati ini memanggil namamu Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari lirik lagu yang berjudul separuh aku dari Group Band Noah, yang mana tampak jelas sekali pada kata dengar.
5. suara dengarkanlah aku Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari lirik lagu yang berjudul suara yang dipopulerkan oleh group band hijau daun, dari contoh tersebut tampak jelas pada kata dengarkanlah
6. kasih dengarkanlah Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari judul lagu group band Republik, dari contoh tersebut tampak jelas pada kata dengarkanlah.
7. Dengarkan aku Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari judul lagu group band Seventeen
8. Dengarkan curhatku Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari judul lagu group band Vierra
9. Kalian dengarkan keluhanku Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari judul lagu Ebiet Ge Ade
10. Dengarkan kata hati Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari judul lagu fanesha
11. Dengarlah matahariku suara tangisanku Contoh di atas saya dapatkan refernsinya dari lirik lagu lagu yang berjudul matahariku Agnes Monica
12. Hati kecil berbisik untuk kembali padanya Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari lirik lagu yang berjudul hal yang terlupakan dari Iwan Fals
13. dinda dengarkanlah aku ingin bernyanyi Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari lirik lagu group band kangen band
14. Dengarkanlah wanita pujaanku Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari lirik lagu yang berjudul janji suci dari Yopi and Nuno
15. Semoga saja kau dengar dan merasakan Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari lirik lagu yang berjudul rindu dari Agnes Monica
16. Bersabarlah sayang, aku akan pulang, jangan dengarkan gosip murahan tentang aku Contoh di atas saya dapatkan dari lirik lagu yang berjudul selimut tetangga dari Republik
17. kubisikkan cintaku kepadamu Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari lirik lagu yang berjudul sepatuku dari group band Republik
18. Telinga sunyi mendengar kekosongan bunyi, menutup peka inderawi, mendengar yang tak didengar. Contoh di atas saya dapatkan dari puisi yang berjudul telinga sunyi karya Ria astuti Sumber: http://www.facebook.com/pages/titiktemu.
19. Kau ulangi yang dulu kembali Sambil bertutup telinga, berpicing mata Menunggu reda yang mesti tiba Puisi karya chairil Anwar yang berjudul kesabaran
20. Di mana kini masa laluku apakah engakau mendengar laguku Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari lirik lagu yang berjudul masa lalu yang dipopulerkan oleh PAPINKA
21. Tapi siapakah yang tidak mendengar deru kami Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari puisi yang berjudul krawang-bekasi karya Chairil Anwar
22. kudengar seru menderu dalam hatiku, apa hanya angin lalu? Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari puisi yang berjudul aku berkaca karya Chairil Anwar
23. Telinga kiri masih terpaling ditarik gelisah yang sebentar- sebentar seterang guruh Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari puisi yang berjudul aku berada kembali karya Chairil Anwar
24. Cayamu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari puisi berjudul doa karya Chairil Anwar
25. Di bibirku terasa pedas mengaum di telingaku Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari puisi yang berjudul kepada peminta-minta karya Chairil Anwar
26. Ayah dengarkanlah aku ingin bernyanyi walau hanya dalam mimipi Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari lagu yang berjudul ayah yang
27. Kau masih bisa ku lihat, suaramu masih ku dengar Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari lirik lagu yang berjudul mantan kekasih dari Group Band Lyla
28. dengarlah hai sobat, saat kau maksiat dan kau bayangkan ajal mendekat Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari judul lagu tobat maksiat dari group band Wali
29. kudengar kau sedang jatuh cinta Contoh di atas saya dapatkan dari lirik lagu jatuh cinta yang dipopulerkan oleh Rhoma Irama dan Rita Sugiarto.
30. Dengarkan aku sekali saja, jangan berdiri jika kau tak cinta Contoh di atas merupakan lirik lagu yang berjudul dengarkan aku yang dipopulerkan oleh Maria Calist
31. Kau dengar laguku dalam simponi Contoh tersebut saya dapatkan referensinya dari judul lagu pelangi yang dipopulerkan oleh Chrisye kemudian dirilis kembali oleh Yuni Shara.
32. oh you sudah dengar laguku? Lagu ini untukmu Contoh di atas saya dapatkan referensinya dari lirik lagu yang berjudulapa kabar yang dipopulerkan oleh 3GB 
33. Dengarkanlah laguku, suara isi hatiku  lagu evi tamala  judul suara hati
34. Masih terniang ditelingaku bisik cintamu
35. Terdengar renyah tawa gadis sekolah  lagu iwan fals judul azan subuh masih di telinga
36. Patah hatiku tak butuh jawaban hanya butuh tuk kau dengar lagu naff judul tak butuh jawaban
37. Jika ada yang bilang ku lupa kau jangan kau dengar lagu bcl judul karena ku cinta kau
38. Dapat aku dengar rindumu memanggil namaku lagu bcl  judul cinta sejati
39. Usah dengar kata orang yang ingin membinasamu lagu sting judul usah dengar kata orang
40.Nana nana nana dengarlah saying ini kisah bukan dongengan lagu achik dan nana judul mainan cinta
41. Kan ku dengar caci dan puji dirimu padaku lagu melly ft ari lasso judul jika
42. Telah ku coba dengar semua hanya alasan lagu sweet as revenge judul potret kehampaan
43. Dengar suaraku untuk mengiring tidurmu lagu gita gutawa judul dengar
44. Jika engkau dilanda asmara  yang membuat kau gelisah datanglah dan datang pada kami untuk dengarkan judul rock erwin gutawa ft yovie mata judul rock bergema
45. Rasa tak percaya aku mendengarnya dia putuskan cinta dengan tiba-tiba lagu evi tamala judul luka di atas luka
46. Telingaku ingin mendengar tangismu lagu evi tamala judul permata hati
47. Bermata tapi tak melihat bertelinga tapi tak mendengar. bermata tapi tak melihat lagu ikke nurjanah

June 02, 2014

Analisis buku SMP



Tugas analisis makna di buku SMP kelas VIII
Judul               : Seribu Pena Bahasa Indonesia
Tahun              : 2008
Penerbit           : Erlangga
Kurikulum       : KTSP standar isi 2006
Buku               : Cetak SMP/MTS
Pengarang       :  Tim Abdi Guru
Tebal               : 173
Alat pnerbit     : Jakarta
Analisisnya      :
1.      Singkatan
 Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
·         BOS : bantuan operasional sekolah, hlmn 20
·         BBM: bahan bkr minyak, hlmn, 20
·         BRI: bank rakyat Indonesia, hlmn 20
·         SD : sekolah dasar,hlmn 20
·         SMP : sekolah menengah pertama, hlmn 22
·         KIR : kelompok ilmiah remaja, hlmn 23

1.      Makna kiasan
Makna kias adalah semua bentuk bahasa (baik kata, frase, maupun kalimat) yang tidak merujuk pada arti sebenarnya. Contohnya dalam sebuah pendapat Kepala Sekolah disebuah sekolah SMP.
Kepala sekolah : nah, kegiatan ekstrakurikuler primadona di sekolah ini adalah kelompok ilmiah remaja (kir). Hlmn 23
            Primadona disini termasuk makna kias, karena pendapat kepala sekolah tersebut menyebutkan primadona sekolah adalah kelompok ilmiah remaja yang bukan menunjukan makna sebenarnya. Makna yang sebenarnya menurut kepala sekolah  kegiatan tersebut merupakan wadah penyaluran bakat dan minat siswa, serta sarana pengembangan potensi diri siswa.
2.      Polisemi
Polisemi dapat diartikan sebagai satuan bahasa ang memiliki makna lebih dari satu.
Contoh :
Bersemi kembali, hlmn 44
Bersemi kembali ini bisa diartikan (1) cinta, maksudnya disini seperti ungkapan cinta lama bersemi kembali (CLBK), yaitu cinta yang dulu ada dan sudah lama. Setelah bertemu kembali cinta itu hadir dan bersemi kembali seperti cinta yang dulu pernah tumbuh atau ada;(2) tumbuhan, maksudnya disini tumbuhan yang tumbuh kembali atau  bersemi kembali setelah menggugurkan semua daunnya. Dan saat bersemi kembali akan keliatan lebih indah dan rindang dari sebelumnya.

May 30, 2014

Mengapa Allah SWT. Menggunakan "Aku" dan "Kami" dalam Al-Quran?


Aku dan Kami dalam Al-Quran… kenapa?
Menjadi sebuah pertanyaan mengapa Allah kadang menggunakan “Aku” dan kadang menggunakan “Kami”. Meski dengan kajian yang masih dangkal penulis memahami mengapa terkadang menggunakan “Aku” dan terkadang menggunakan “Kami”
Misalnya pada surat Al-Kautsar ayat 1



Artinya: Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Analisis: Disini Allah menggunakan “Kami” menurut penulis karena dalam ayat ini Allah SWT. melakukan perbuatan memberikan nikmat tidak sendiri melainkan dilakukan bersama dengan bantuan malaikat.
Kemudian pada surat Al-Mudatsir ayat 14-16

 



Artinya: dan Ku lapangkan baginya (rezki dan kekuasaan) dengan selapang-lapangnya,
Analisis: Disini Allah menggunakan “Aku” untuk memperlihatkan kekuasaanNya. Kekuasaan Allah SWT. lah yang paling tinggi dan tiada batas.





Artinya: kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahnya.
Analisis: Disini kembali Allah SWT. menggunakan “Aku” karena sesuai dengan artinya manusia memohon kepada Allah. Maka Allah menggunakan “Aku” untuk penunjukNya.





Artinya: Sekali-kali tidak (akan Aku tambah), karena sesungguhnya dia menentang ayat-ayat Kami (Al quran).
Analisis: Disini Allah menggunakan “Aku” untuk memperlihatkan kekuasaanNya. Kemudian Allah SWT. juga menggunakan kami dalam kalimat ‘karena sesungguhnya dia menentang ayat-ayat Kami (Al quran)’ ini dimaksudkan karena dalam penurunan Al-Quran, Allah SWT menggunanakan perantara malaikat untuk menyampaikan wahyuNya kepada Muhammad Saw.

Secara singkat menurut penulis hal tersebut membuat Allah SWT. terkadang menggunakan “Aku” dan kadang menggunakan “Kami” dalam Al-Quran

Jika ada kesalahan diharapkan komentar dari pembaca. supaya penulis dapat memperbaiki isi tulisan penulis ini. Terimakasih

May 29, 2014

Perbedaan Makna Akibat Perbedaan Fonem pada Kata Dasar dilihat dari KBBI

1.
Kata
/ka·ta / n 1 unsur bahasa yg diucapkan atau dituliskan yg merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yg dapat digunakan dl berbahasa.
Kota
/ko·ta / n 1 daerah permukiman yg terdiri atas bangunan rumah yg merupakan kesatuan tempat tinggal dr berbagai lapisan masyarakat; 2 Dem daerah pemusatan penduduk dng kepadatan tinggi serta fasilitas modern dan sebagian besar penduduknya bekerja di luar pertanian;
2.
Kutu
/ku·tu / n serangga parasit tidak bersayap yg mengisap darah binatang atau manusia (spt -- ayam, -- anjing);mencari -- dl ijuk, pb melakukan pekerjaan yg sia-sia;
Ketu
/ke·tu/ n kopiah berbentuk bulat panjang yg tidak beperhiasan (kadang dipakai dng sorban dan pd zaman dahulu biasa dipakai oleh pendeta atau pertapa);
3.
Kati
ka·ti/ n ukuran berat yg berbobot 6¼ ons;
Keti
/ke·ti / num satuan bilangan seratus ribu; sepuluh laksaberketi-keti /ber·ke·ti-ke·ti/ a beratus-ratus ribu; berpuluh-puluh laksa
4.
Kita
/ki·ta/ pron 1 pronomina persona pertama jamak, yg berbicara bersama dng orang lain termasuk yg diajak bicara; 2 cak saya;
-- orang cak kita;
Keta
/ke·ta/ n Zool duri atau bulu yg terdapat pd cacing gelang
5.
Besar
/be·sar/ a 1 lebih dr ukuran sedang; lawan dr kecil: batang kayu ini sangat -- sehingga tidak sanggup tanganku memeluknya;
Beras
/be·ras/ n 1 padi yg telah terkelupas kulitnya (yg menjadi nasi setelah ditanak); 2 biji-bijian; butir-butiran (spt jagung, kopi);
6.
Masuk
/ma·suk/ v 1 datang (pergi) ke dl (ruangan, kamar, lingkungan, dsb): ia -- ke kamarnya kemudian menguncinya dr dalam;
Masak
/ma·sak / 1 a sudah tua dan sampai waktunya untuk dipetik, dimakan, dsb (tt buah-buahan): durian ini -- di pohon bukan -- krn diperam; jangan memetik mangga yg belum --;
7.
Kamus
/ka·mus / n 1 buku acuan yg memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan tt makna, pemakaian, atau terjemahannya; 2 buku yg memuat kumpulan istilah atau nama yg disusun menurut abjad beserta penjelasan tt makna dan pemakaiannya;
Kasus
/ka·sus/ n 1 keadaan yg sebenarnya dr suatu urusan atau perkara; keadaan atau kondisi khusus yg berhubungan dng seseorang atau suatu hal; soal; perkara; 2 Ling a kategori gramatikal dr nomina, frasa nominal, pronomina, atau adjektiva yg menunjukkan hubungannya dng kata lain dl konstruksi sintaksis; b hubungan antara argumen dan predikator dl suatu proposisi (dl teori kasus);
8.
Kasur
/ka·sur/ n alas tidur yg terbuat dr kain atau plastik, berisi kapuk, karet busa, dsb;jatuh di -- , ki mendapat kesenangan hidup; tidur di -- , ki beristrikan orang kaya;
Sukar
/su·kar/ a 1 susah; sulit dipecahkan atau diselesaikan: hitungan ini -- benar;
9.
Rusak
/ru·sak/ a 1 sudah tidak sempurna (baik, utuh) lagi: banyak rumah yg -- krn gempa;
Rasuk
/ra·suk / n balok palang yg dipasang di antara tiang rumah untuk penahan atau penopang lantai (pd rumah panggung)
10.
Rusuk
/ru·suk / n 1 sisi; samping; lambung (sebelah tubuh dsb): kandang kerbau itu bersambung dng -- rumah; 2 tepi; pinggir; 3 iga (tulang-tulang dr tulang belakang ke tulang dada);
Suruk
/su·ruk/ v masuk dng merangkak atau membungkuk; susup;
11.
Suap
/su·ap/ n 1 (nasi) sebanyak yg dijemput dng jari dan dimasukkan ke mulut ketika makan: kalau makan, -- mu jangan terlampau besar; 2ki uang sogok: barang siapa memberi -- kpd pegawai negeri akan dihukum;
Usap
usap v, mengusap /meng·u·sap/ v 1 menghapus; menyeka; menyapu (keringat, air mata, dsb): ia ~ lukanya sambil mengingat nasibnya yg sial; 2 mengelus-elus; membelai: ingin sekali aku memeluk kepalanya dan ~ rambutnya;
12.
Sapu
/sa·pu / n 1 alat rumah tangga dibuat dr ijuk (lidi, sabut, dsb) yg diikat menjadi berkas, diberi bertangkai pendek atau panjang untuk membersihkan debu, sampah, dsb: -- ijuk; -- lida;
Sapa
/sa·pa / n perkataan untuk menegur (mengajak bercakap-cakap dsb);
13.
Puas
/pu·as/ a1 merasa senang (lega, gembira, kenyang, dsb krn sudah terpenuhi hasrat hatinya): ia merasa -- sbg penyanyi; ia merasa -- melihat pekerjaan murid-muridnya; baru -- hatinya, kalau dapat mencelakakan saingannya; 2 lebih dr cukup; jemu: -- merasakan hinaan dan nistaan; -- bertanya-tanya, tiada seorang pun yg tahu;
Paus
/pa·us / n ikan laut yg besar, tidak bernapas dng insang, tetapi dng paru-paru, termasuk binatang menyusui; ikan lodan; ikan gajah mina
14.
Bolu
/bo·lu/ n kue dibuat dr adonan tepung terigu, telur, gula pasir, dsb dan dipanggang;
Bola
/bo·la/ n 1 benda bulat yg dibuat dr karet dsb untuk bermain-main: ia senang sekali bermain-main dng --; 2 barang yg bentuknya menyerupai bulatan:
15.
Rupa
/ru·pa/ n 1 keadaan yg tampak di luar (pd lahirnya): anak marmot itu -- nya mirip tikus; 2 roman muka; tampang muka; paras muka; raut muka: -- anak itu mirip kakaknya; 3 wujud; apa yg tampak (kelihatan): zat itu sudah berubah --;
Pura
/pu·ra / Mk n 1 pundi-pundi dr kain (tempat uang); kantong; dompet: uangnya tiga -- lenyap dicuri orang; 2 bursa: -- keuangan internasioanl; 3 dana (uang yg disediakan untuk suatu maksud);
16.
Sulap
/su·lap / n pertunjukan berbuat sesuatu yg menakjubkan (spt saputangan diubah menjadi burung merpati); silap mata;
Silap
/si·lap / a 1 salah penglihatan (penglihatan atau perasaannya berlainan dng keadaan sebenarnya);
17.
Pulas
/pu·las / a nyenyak (tt tidur): anak-anak sudah --; sesudah itu, dia pun -- mendengkur;
Pulsa
/pul·sa/ n 1 denyut nadi yg terjadi krn detak jantung; 2 tegangan atau arus yg berlangsung beberapa lama berbentuk segi empat atau gelombang sinus; 3 satuan dl perhitungan biaya telepon;
18.
Lapis
/la·pis / n 1 susun; bagian: -- tanah yg di bawah terdiri atas pasir;
Tapis
/ta·pis / n alat yg dibuat dr kain dsb untuk memisahkan benda cair dr benda padat pencemar atau endapan untuk memisahkan benda padat yg berbeda ukurannya; penyaring;
19.
Bara
/ba·ra / n barang sesuatu (arang) yg terbakar dan masih berapi;jejak-jejak -- , ki hampir-hampir sampai (spt orang bergantung yg kakinya hampir-hampir mencecah tanah); terpijak -- hangat, pb sangat gelisah; tidak dapat tenang;
Baru
/ba·ru / 1 a belum pernah ada (dilihat) sebelumnya: tidak jauh dr dusun itu terdapat sebuah pabrik --; 2 a belum pernah didengar (ada) sebelumnya: pd hari ini tidak ada berita -- mengenai perubahan kabinet;
20.
Buat
/bu·at / v 1 kerjakan; lakukan; 2 bikin;
Baut
/ba·ut/ n 1 besi batangan yg berulir (untuk menyambung atau mengikat dua benda), biasanya dipasangkan dng mur; 2 cak tukang pukul (jagoan yg dipiara tauke untuk mengawasi pekerja)
21.
Tabu
/ta·bu / n yg dianggap suci (tidak boleh disentuh, diucapkan, dsb); pantangan; larangan;
Tebu
/te·bu/ n jenis rumput-rumputan berbatang tinggi dan beruas-ruas, air dl batangnya manis, biasanya dibuat gula;
22.
Tuba
/tu·ba / n 1 pohon yg akarnya beracun, dapat memabukkan (meracun) ikan dsb;
Buta
/bu·ta / a 1 tidak dapat melihat krn rusak matanya; tunanetra: Braille telah berhasil menciptakan huruf untuk anak-anak --;
23.
Batu
/ba·tu/ n 1 benda keras dan padat yg berasal dr bumi atau planet lain, tetapi bukan logam; 2 akik (untuk mata cincin dsb);
Bata
/ba·ta / n 1 benda yg berbentuk persegi panjang spt kotak atau peti kecil: -- garam;
24.
Panas
/pa·nas/ 1 a hangat sekali, lawan dingin: air mendidih itu sangat --; 2 n kemarau (tt musim): pd musim -- sawah menjadi kering dan tanah retak-retak;
Napas
/na·pas / n udara yg diisap melalui hidung atau mulut dan dikeluarkan kembali dr paru-paru: -- nya sesak; -- nya senin kamis, cak sulit bernapas; tersengal-sengal; mengap-mengap (spt orang yg hampir mati);
25.
Nanas
/na·nas/ n 1 tanaman tropis dan subtropis, buahnya berbentuk bulat panjang, kira-kira sebesar kepala orang, kulit buahnya bersusun sisik, berbiji mata banyak, daunnya panjang, berserat, dan berduri pd kedua belah sisinya;
Ganas
ga·nas a 1 galak dan suka menyerang (melawan dsb): buaya itu -- sekali krn kelaparan;
26.
Tunas
/tu·nas/ n 1 tumbuhan muda yg baru timbul (dr tunggul, ketiak daun, buku batang induk, batang kayu yg ditebang, dsb); 2 bakal cabang (ranting) yg baru mulai tumbuh: -- padi, batang padi yg tumbuh sesudah padi dituai;
Lunas
/lu·nas / n 1 Lay balok memanjang di dasar perahu; 2 bagian bawah (kuali dsb);
27.
Sunat
/su·nat / n berpotong kulup; khitan;
Surat
/su·rat / n 1 kertas dsb yg bertulis (berbagai-bagai isi, maksudnya): menerima -- dr ayahnya;
28.
Hutan
/hu·tan/ n 1 tanah luas yg ditumbuhi pohon-pohon (biasanya tidak dipelihara orang); 2 tumbuhan yg tumbuh di atas tanah yg luas (biasanya di wilayah pegunungan);
Hujan
/hu·jan/ n 1 titik-titik air yg berjatuhan dr udara krn proses pendinginan;
29.
Tahun
/ta·hun / n 1 masa yg lamanya dua belas bulan: ia pernah bekerja di luar negeri selama dua --;
Tahan
/ta·han / a 1 tetap keadaannya (kedudukannya dsb) meskipun mengalami berbagai-bagai hal; tidak lekas rusak (berubah, kalah, luntur, dsb): kayu spt ini tidak -- kena panas matahari;
30.
Hantu
/han·tu/ n roh jahat (yg dianggap terdapat di tempat-tempat tertentu);
Bantu
/ban·tu / 1 v tolong: -- lah orang miskin dan melarat;
31.
Tubuh
/tu·buh/ n 1 keseluruhan jasad manusia atau binatang yg kelihatan dr bagian ujung kaki sampai ujung rambut: -- nya tegap dan sehat; seluruh -- nya berasa sakit; nama batang -- , nama sebenarnya (bukan nama gelar dan bukan nama timangan);
Butuh
bu·tuh / v, membutuhkan /mem·bu·tuh·kan/ v sangat perlu menggunakan; memerlukan: negara kita masih - investasi modal asing;
32.
Buruh
/bu·ruh/ n orang yg bekerja untuk orang lain dng mendapat upah; pekerja: -- pelabuhan; -- tambang;
Suruh
/su·ruh / n perintah (supaya melakukan sesuatu);
33.
Keruh
/ke·ruh / a 1 buram krn kotor; tidak bening; tidak jernih (tt air dsb); 2 kusut tidak keruan; kalut; kacau; tidak beres: pikirannya --;
Seruh
/se·ruh / ark a kempis; tidak membengkak (tt bisul, bengkak, dsb); lisut
34.
Jerah
/je·rah / a sedang musim (tt buah-buahan); sedang banyak berjangkit (tt penyakit dsb)
Kerah
/ke·rah / n rodi;
35.
Merah
/me·rah/ /mérah/ 1 n warna dasar yg serupa dng warna darah: warna bajunya -- , sedangkan rok bawahnya hitam;
Marah

/ma·rah / a sangat tidak senang (krn dihina, diperlakukan tidak sepantasnya, dsb); berang; gusar: aku -- mendengar ucapannya yg kasar itu; bangkit (naik -- , timbul -- ), ki menjadi marah;
36.
Tual
/tu·al / n potongan kayu (balok) pendek-pendek: kayu ini akan dikerat menjadi beberapa --;
Bual
/bu·al / n 1 luapan (pancaran) air yg keluar (spt air mendidih, air dr mata air): mereka melihat -- mata air panas itu;
37.
Tepat
/te·pat/ a 1 betul atau lurus (arah, jurusan); berbetulan benar: gang ini -- menuju rumah guruku; matahari -- di atas kepala kita; rumah kami letaknya -- di muka apotek;
Sepat
se·pat / n ikan air tawar berbentuk pipih, bersisik halus, berwarna keperak-perakan, kerap kali dijadikan ikan kering atau ikan asin
38.
Dapat
/da·pat / 1 adv mampu; sanggup; bisa; boleh; mungkin: serangan musuh tidak -- ditahan; isi hatinya tidak -- kita ketahui;
Padat
/pa·dat/ a 1 sangat penuh hingga tidak berongga; padu; mampat; pejal: lumbung diisi padi sampai --; sudah -- hatinya, sudah tetap hatinya (berani dsb); rundingan telah -- , telah mendapat kata sepakat;
39.
Pandai
pan·dai / a cepat menangkap pelajaran dan mengerti sesuatu; pintar; cerdas: anak itu -- , rajin, dan jujur;
Santai
/san·tai/ a bebas dr rasa ketegangan; dl keadaan bebas dan senggang: ia duduk dng -- di teras depan rumahnya;
40.
Bantai
/ban·tai/ n daging (binatang yg disembelih)
Lantai
lan·tai/ n 1 bagian bawah (alas, dasar) suatu ruangan atau bangunan (terbuat dr papan, semen, ubin, dsb);
41.
Malu
ma·lu/ a 1 merasa sangat tidak enak hati (hina, rendah, dsb) krn berbuat sesuatu yg kurang baik (kurang benar, berbeda dng kebiasaan, mempunyai cacat atau kekurangan, dsb): ia – krn kedapatan sedang mencuri uang; aku -- menemui tamu krn belum mandi;
Palu
/pa·lu/ n 1 alat untuk memukul paku; godam; martil;
42.
Bayang
/ba·yang/ n, bayang-bayang /ba·yang-ba·yang/ n 1 ruang yg tidak kena sinar krn terlindung benda: muka adikku tidak nyata kelihatan krn ia berdiri pd - pintu;
Sayang
/sa·yang / a kasih sayang (kpd); cinta (kpd); kasih (kpd);
43.
Hati
/ha·ti / n 1 Anat organ badan yg berwarna kemerah-merahan di bagian kanan atas rongga perut, gunanya untuk mengambil sari-sari makanan di dl darah dan menghasilkan empedu;
Jati
/ja·ti / a murni; asli;

44.
Mata
/ma·ta / n 1 indra untuk melihat; indra penglihat;
Mati
/ma·ti/ v 1 sudah hilang nyawanya; tidak hidup lagi: anak yg tertabrak mobil itu -- seketika itu juga; pohon jeruk itu sudah -- , akarnya pun sudah busuk;
45.
Simpan
/sim·pan / v, menyimpan /me·nyim·pan/ v 1 menaruh di tempat yg aman supaya jangan rusak, hilang, dsb: - surat di lemari;
Sampan
/sam·pan /n perahu kecil;-- ada pengayuh tidak, pb hendak melakukan sesuatu, tetapi tidak lengkap syarat-syaratnya;
46.
Semur
/se·mur/ n masakan (daging, ayam, hati, jengkol) berkuah yg dibumbui lada, kecap, dsb
Sumur
/su·mur/ n 1 sumber air buatan, dng cara menggali tanah; perigi: -- bor;
47.
Hulu
/hu·lu/ n 1 kl bagian tubuh dr leher ke atas; kepala: gering --; kalang -- , bantal, alas kepala pd waktu tidur
Bulu
/bu·lu/ n 1 rambut pendek dan lembut pd tubuh manusia (bukan di kepala) atau binatang: -- kaki; -- kucing;
48.
Detik
/de·tik / n tiruan bunyi arloji dsb;
Ketik
/ke·tik / n kaki cengkerik
49.
Benci
/ben·ci/ a sangat tidak suka:
Banci
ban·ci / a tidak berjenis laki-laki dan juga tidak berjenis perempuan;
50.
Ampuh
/am·puh / Jw a 1 mempunyai kekuatan gaib yg luar biasa: bertuah; sakti; keris pusaka yg --;
Ampun
/am·pun/ n 1 pembebasan dr tuntutan krn melakukan kesalahan atau kekeliruan;