JUDUL
ANALISIS PEMAKAIAN
UNSUR KOHESI DAN KOHERENSI DALAM RUBRIK TRIBUNER PADA KORAN TRIBUN PEKANBARU
EDISI 1-29 FEBRUARI TAHUN 2012
DASAR
PEMIKIRAN
Wacana
merupakan komponen bahasa yang memiliki struktur terlengkap dan tertinggi.
Dalam sebuah wacana kita dapat melihat seluruh penggunaan fonem, kata, frase,
klausa dan kalimat. Satu hal yang menjadi perhatian di sini adalah unsur kohesi
dan koherensi yang memiliki arti penting dalam sebuah wacana, yakni membentuk
pola kalimat yang benar. Sasaran yang diharapkan melalui pembinaan bahasa
Indonesia khususnya bahasa tulis adalah agar informasi, pesan dan pendapat yang
disampaikan dapat dipahami oleh orang lain. Dalam penelitian ini, yang menjadi
perhatian penting adalah penggunaan unsur kohesi dan koherensi. Menurut Alwi
dkk. (2001:428) “kohesi merupakan hubungan perkaitan antar preposisi yang
dinyatakan secara eksplisit oleh unsur-unsur gramatikal dan semantik dalam
kalimat-kalimat yang membentuk wacana, koherensi juga merupakan hubungan perkaitan antar proposisi, tetapi perkaiitan
tersebut tideak secara eksplisit atau nyata.”
Wacana
sebagai alat komunikasi pada dasarnya dapat dibedakan atas wacana lisan dan
wacana tulis. Kridalaksana dalam Tarigan (1987:25) menyatakan “Wacana
(discourse) adalah satuan bahasa terlengkap dalam hierarki gramatikal merupakan
satuan tertinggi atau terbesar. Wacana
ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh (novel, buku, seri
ensiklopedia, dan sebagainya), paragraf, kalimat, kata yang membawa amanat yang
lengkap”.
FENOMENA YANG TERJADI
Setiap rubrik yang diterbitkan
hendaknya menggunakan kaidah-kaidah bahasa Indonesia umumnya serta penggunaan
unsur kohesi dan koherensi dalam wacana khususnya, agar makna yang terkandung
di dalam wacana rubrik dapat ditafsirkan dan dipahami sesuai maksud sebenarnya.
Kohesi dan koherensi merupakan unsur hakikat sebuah wacana, oleh sebab itu
penggunaan unsur tersebut harus menjadi
perhatian agar rubrik yang disampaikan dapat dipahami dengan baik.
Kenyataannya tidak dapat disangkal, seringkali rubrik yang diterbitkan melalui
media cetak sulit dimengerti bahasanya, sehingga berpengaruh terhadap makna
yang terkandung di dalamnya. Rubrik sebagai salah satu sarana wadah saran dan
masukan masyarakat terhadap permasalahan yang kini banyak dialami oleh
masyarakat sendiri, seyogyanya disampaikan dengan memperhatikan penggunaan unsur
kohesi dan koherensi yang baik, agar maksud rubrik dapat dipahami masyarakat
sebagaimana mestinya. Misalnya penggunaan kata ganti (pronominal) dan konjungsi
yang tepat, memperhatikan aspek koherensi dan sebagainya. Namun rubrik khusus
Tribuners yang diterbitkan di surat kabar harian Tribun Pekanbaru terkadang
tidak dapat dipahami secara utuh terutama dari segi bahasa, akibat penggunaan
unsur kohesi dan koherensi yang tidak tepat.
ALASAN TERTARIK
MENELITI
Masyarakat sering sulit memahami
bahkan menangkap komentar dalam rubrik yang diterbitkan, karena penggunaan
bahasa yang tidak tepat atau tidak sesuai dengan ketentuan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bertitik tolak dari kenyataan yang ditemui di lapangan, maka penulis merasa tertarik
untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan menetapkan judul “Analisis Pemakaian Unsur Kohesi dan Koherensi pada Rubrik Tribuners pada
Koran Tribun Pekanbaru Edisi 1-29 Februari Tahun 2012.”
STATUS PENELITIAN
Penelitian tentang analisis mengenai unsur kohesi dan koherensi
ini sebenarnya sudah pernah di teliti oleh Wastra Leni mahasiswa dari
Universitas Islam Riau pada tahun 2004 dengan judul “Analisis Wacana Iklan Riau
Televisi”. Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut: (1) Unsur kohesi dalam
wacana iklan Riau Televisi yang terbanyak adalah unsur pronominal sedangkan
yang sedikit adalah unsur leksikal, (2) Unsur koherensi juga sedikit digunakan, hanya penghubung aditif, (3)
Amanat yang ingin disampaikan dalam iklan kurang tersampaikan dengan baik.
Kemudian penelitian yang sama juga dilakukan oleh Rita Rahmi mahasiswa
Universitas Islam Riau pada tahun 2007 dengan judul “Analisis Wacana Iklan
Rajawali Citra Televisi”. Hasil penelitian Rita Rahmi menyimpulkan (1) Unsur
kohesi gramatikal dalam wacana iklan Rajawali Citra Televisi keseluruhan
berkategori baik, karena di dalam iklan tersebut terkandung penggunaan
pronominal, nomina dan konjungsi, (2) unsur koherensi dalam wacan iklan
Rajawali Citra televisi mempunyai unsur
koherensi aditif yang berkategori baik, (3) Amanat yang ingin disampaikan pada
dasarnya adalah pesan-pesan yang mengandung keunggulan produk yang
ditawarkan untuk mempengaruhi konsumen
agar membeli produk tersebut. Selanjutnya penelitian ini juga pernah diteliti
oleh Desi Liswarni mahasiswa FKIP Universitas Riau pada tahun 2009 dengan judul
“Piranti Kohesi Gramatikal Rubrik Opini Riau Pos”. hasil penelitiannya adalah
sebagai berikut: (1) penggunaan piranti pronomina dalam rubrik opini Riau Pos
meliputi penggunaan konjungsi koordinatif yang memiliki makna pemilihan,
penyebab, perlawanan, penjumlahan dan penggunaan konjungsi subordinatif syarat,
tujuan, pengandaian, tujuan, penjelasan, dan pengakibatan.
Perbedaan penelitian penulis dengan
peneliti sebelumnya adalah terlihat pada jenis media yang dianalisis, peneliti
sebelumnya penulis memilih Koran tribun karena banyaknya minat baca masyarakat
yang membaca Koran tribun, alasan tersebut didasarkan pengamatan penulis disaat
pengumpulan data. Dari beberapa surat kabar yang ada, surat kabar Tribun yang
cepat habis terjual. Sedangkan persamaan penulis dengan peneliti sebelumnya
adalah penelitian jika dilihat secara keseluruhan, yaitu sama-sama mengkaji
mengenai kohesi dan koherensi. Jadi penelitian ini merupakan penelitian
lanjutan.
MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis. Manfaat teoritisnya adalah
pengembangan khasanah disiplin keilmuan yang ada dalam pembelajaran bahasa dan
sastra Indonesia. Secara praktisnya
diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan sederhana untuk
senantiasa memperhatikan unsur kohesi dan koherensi dalam rubrik Tribuner pada
Koran Tribun.
MASALAH
1. Apakah terdapat pemakaian unsur kohesi pada rubrik Tribuner dalam Koran Tribun
Pekanbaru edisi 1-29 Februari tahun 2012?
2 2. Apakah terdapat pemakaian unsur
koherensi pada rubrik Tribuner dalam Koran Tribun pekanbaru edisi 1-29 Februari
tahun 2012?
TEKNIK PENGUMPULAN
DAN ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dalam penelitian
ini dianalisis dengan menempuh tahap-tahap sebagai berikut:
1 1. Mengumpulkan
data dari Rubrik Tribuners dalam Koran Tribun edisi 1-29 Februari 2012.
2 2. Membaca secara cermat setiap Rubrik
Tribuners dalam Koran Tribun edisi 1-29 Februari 2012.
3 3. Menganalisis dan membahas ada atau
tidaknya penggunaan kohesi dan koherensi dalam Rubrik Tribuners dalam Koran
Tribun edisi 1-29 Februari 2012 berdasarkan teori Henry Guntur Tarigan dan
beberapa pakar bahasa lain.
4 4. Mengelompokkan data kohesi dan
koherensi yang terdapat dalam Rubrik Tribuners dalam Koran Tribun edisi 1-29
Februari 2012 berdasarkan penggunaannya.
5 5. Memaparkan hasil pembahasannya.
6 6. Menarik
kesimpulan berdasarkan hasil pembahasan.
KESIMPULAN
Pada
bagian ini penulis akan menyampaikan simpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh penulis. Berdasarkan hasil analisis terhadap data dan masalah
yang dikaji, maka penulis membuat simpulan sebagai berikut:
1 1. Penggunan
unsur kohesi dalam rubrik tribuners dalam koran tribun unsur kohesi digunakan
sebanyak 879 kali. Penggunaan unsur kohesi dalam rubrik tribuners dalam koran
tribun Pekanbaru edisi 1-29 Februari 2012 dibentuk dengan menggunakan sarana
kohesi berupa pronominal sebanyak 728 kali, substitusi sebanyak 24 kali, konjungsi
sebanyak 127 kali. Penggunaan unsur kohesi dalam rubrik tribuners dalam koran
tribun Pekanbaru edisi 1-29 Februari 2012 dibentuk dengan sarana pronominal
substitusi, dan konjungsi secara kebersamaan. Penggunaan unsur kohesi dalam
rubrik tribuners dalam koran tribun Pekanbaru edisi 1-29 Februari 2012 sudah
sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan berbagai sarana pembentuk
kohesi berupa pronominal substitusi dan konjungsi.
2 2. Penggunaan
unsur koherensi rubrik tribuners dalam koran tribun Pekanbaru edisi 1-29
Februari 2012 ditemukan sebanyak 277 kali meliputi penggunaan sarana koherensi
berupa penambahan adisi sebanyak 100 kali, seri rentetan sebanyak 11 kali,
pronominal sebanyak 145 kali, dan repetisi sebanyak 21 kali. Penggunaan unsur
koherensi dalam rubrik tribuners dalam koran tribun Pekanbaru edisi 1-29
Februari 2012 dibentuk dengan penggunaan sarana berupa penambahan adisi, seri
rentetan, pronominal dan revetisi secara bersamaan. Penggunaan unsur koherensi
dalam rubrik tribuners dalam koran tribun Pekanbaru edisi 1-29 Februari 2012
memiliki kualiatas yang baik. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan sarana
penghubung pembentuk koherensi berupa penambahan adisi, seri rentetan,
pronominal, dan revetisi secara bersamaan.