Jakarta, Ketika digigit ular, yang pertama kali harus
dilakukan adalah memastikan jenis ularnya. Jika ada bekas taring, maka
dipastikan yang mengigit adalah ular berbisa sehingga korbannya harus
segera mendapat pertolongan pertama.
Selain ada bekas taring,
ciri lain dari gigitan ular berbisa adalah munculnya rasa nyeri disertai
perubahan warna pada lokasi gigitan dalam beberapa saat usai digigit.
Dalam 10-15 menit, gejala lain yang menyertai adalah mual-muntah,
pusing, gelisah dan kadang-kadang sesak napas.
Pertolongan pertama untuk korban gigitan ular adalah:
1.
Jangan panik. Tidak semua gigitan ular mengandung bisa yang berbahaya,
bahkan meski yang menggigit adalah spesies ular berbisa.
2.
Kurangi gerak. Setiap gerakan yang tidak perlu hanya akan menyebabkan
bisa ular menyebar lebih luas melalui peredaran darah. Usahakan untuk
tetap diam, sebisa mungkin gunakan alat transportasi dan jangan berjalan
kaki untuk mencapai lokasi yang menyediakan pertolongan pertama.
3. Cuci bekas gigitan. Jika ada, gunakan sabun dan air matang untuk membersihkan luka sesegera mungkin.
4.
Cuci mata jika kena semburan bisa. Beberapa spesies ular kobra yang
hidup di Asia dan Afrika mampu menyemburkan bisa mematikan tanpa harus
menggigit korban. Jika semburan ini mengenai mata atau lapisan mukosa
tipis lainnya, segera cuci dengan air bersih.
5. Ikat kuat-kuat
daerah di sekitar luka. Ikatan yang kuat di sekitar bekas gigitan dapat
menghambat penyebaran racun sampai mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Namun untuk gigitan Ular Derik yang racun atau bisanya sangat kuat,
risiko kerusakan jaringan pada lokasi gigitan justru akan meningkat jika
diikat.
6. Bawa ke dokter secepat mungkin. Serum anti bisa ular
bisa didapatkan di Puskesmas atau tempat praktik dokter. Jika dalam
perjalanan korban muntah-muntah, tempatkan dalam posisi duduk atau
berbaring untuk memastikan muntahannya tidak menyumbat saluran napas.
7.
Jangan suntikkan antiracun sendiri. Injeksi antiracun memang dibutuhkan
dengan segera, namun sebagiknya tetap dilakukan oleh dokter atau tenaga
kesehatan yang terampil. Adanya pengotor pada alat suntik terkadang
malah dapat membahayakan pasien.
Source: http://www.health.detik.com
May 21, 2013
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comments :
Post a Comment